Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Menipu Termasuk Perilaku Psikopat

Kompas.com - 27/09/2011, 08:25 WIB

TANYA : 

Dok..saya punya sepupu yang sering sekali menipu, baik di lingkungan kantor dan keluarga. Mungkin sudah 10 tahun lebih dia suka menipu, menggadaikan barang orang lain (dengan cara menipu tentunya), lalu dia kabur. Setelah uang habis, ia kembali ke keluarganya dan jika ada kesempatan lagi akan menipu atau menggadaikan barang atau surat berharga milik keluarga. Kejadian ini selalu berulang karena ibunya selalu memaafkan, tapi yang bersangkutan tidak penah jera. 

Apakah perilaku ini sudah termasuk gangguan jiwa, dan bagaimana menyembuhkannya? Dan kenapa si ibu selalu memaafkan, padahal sudah dikecewakan berulang kali dan sudah rugi ratusan juta akibat perbuatan anaknya? Apakah sikap ibunya itu juga faktor membuat sepupu saya itu selalu berulah? Terima kasih banyak dok.

(Viva, 40, Jakarta)

JAWAB :

Saudara Viva yang baik,

Salah satu hal yang sering dikaitkan dengan perilaku kriminal atau kejahatan adalah suatu gangguan kejiwaan yang disebut Gangguan Kepribadian Antisosial yang banyak dikenal dengan istilah Psikopat. Penelitian mengatakan bahwa pada orang yang mengalami gangguan kepribadian ini, dirinya tidak merasa bersalah jika melakukan perbuatan yang melanggar hukum atau norma di masyarakat.

Orang seperti ini bisa sangat manipulatif sehingga mudah menipu orang lain apalagi keluarga yang mencintainya. Sayangnya, orang yang mengalami gangguan kepribadian antisosial tidak menyadari dirinya sakit. Pengobatan pada orang yang seperti ini juga cukup sulit karena tidak ada upaya perbaikan dari orang tersebut.

Tidak heran walaupun prevalensinya di masyarakat sekitar 3% dan banyak dialami laki-laki, namun di komunitas penjara, prevalensinya bisa 70%. Bukan berarti orang yang berbuat kriminalitas selalu menderita gangguan kepribadian ini tetapi memang lebih  banyak dilakukan oleh orang-orang yang mengalami gangguan kepribadian antisosial ini.

Saya melihat, ibu sepupu Viva mungkin mengharapkan perubahan dari anaknya. Kasih ibu memang sepanjang jalan, walaupun anaknya berbuat salah sekalipun, dia tetap adalah anaknya. Ada baiknya dibicarakan cara untuk memberikan sedikit pelajaran kepada sepupu Viva ini dengan tidak memberikan kembali uang atau materi. Walaupun ini juga kadang kala tidak akan menyurutkan niatnya untuk berhutang dan menipu pihak lain.

Psikoterapi pada beberapa kepustakaan dikatakan mempunyai peran dalam membuat orang yang mengalami gangguan jiwa ini lebih menyadari perbuatannya, tetapi memang di banyak kepustakaan juga dikatakan agak sulit mengobati pasien dengan gangguan kepribadian tipe ini. Saya berharap keluarga bersabar dan tidak selalu menyokong sepupu Viva dengan materi.

Semoga berguna. Maafkan jika tidak bisa memberikan jalan keluar yang diharapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau